Di Dukung Oleh :

Di Dukung Oleh :
Posted by : Unknown Jumat, 22 November 2013

Oleh : Fitrah Izul Falaq

Logo Team Cyber TKJ 2 SMK N 2 Kota Probolinggo
Globalisasi telah merambat ke seluruh penjuru negeri. Dari sabang sampai merauke, tak satupun daerah yang masih belum merasakan arus globalisasi. Globalisasi merupakan sebuah proses berubahnya dunia, mulai dari masa tradisional hingga masa modern. Jika dulu berinteraksi dengan jarak berjauhan masih membutuhkan surat yang dikirim melalui pos, sekarang hanya dengan seuntai SMS, pesan langsung dapat dikirim dengan cepat. Namun apakah hanya itu dampak globalisasi? Tentu tidak!.Seiring dengan berkembangnya teknologi, semakin canggihnya dunia, semakin bobrok karakter bangsa ini. Budaya luar banyak yang mematikan budaya dalam negeri, penjualan narkotika tak dapat dibendung lagi, akses website terlarang akan menjadi tradisi, dan yang paling ironis adalah musnahnya jati diri bangsa Indonesia.

Dampak globalisasi yang sangat terlihat adalah pada bidang Teknologi Informasi.Semua media telah berkembang seiring dengan globalisasi tersebut. Kemudahan untuk berinteraksi adalah alasan mengapa teknologi ini sangat digemari saat ini.Berita sangat dibutuhkan, sehingga teknologi semakin dikembangkan.

Salah satu contoh dari berkembangnya teknologi informasi tersebut adalah dengan adanya media-media sosialisasi baru.Misalnya saja, telegram beranjak menjadi handphone. Semua orang saat ini, tak luput dengan apa yang disebut HP. Bahkan HP tersebut telah menjadi primadona di kalangan pelajar maupun dikalangan para orang tua. “Yang muda dan yang tua sama-sama suka”, itulah istilah yang cocok untuk keadaan saat ini.

Memang globalisasi adalah suatu keadaan yang sebenarnya sangat bermanfaat, namun beberapa oknum telah mendistorsi dikma tersebut.Banyak sekali orang yang tak segan membobrokkan jati diri bangsanya sendiri.Budaya-budaya bangsa asing telah meracuni generasi muda bangsa Indonesia. “Sekarang, bangsaku tak suka akan budayaku” semakin banyak bangsa yang lupa akan identitas bangsanya. Budaya sendiri diterlantarkan, budaya orang semakin dibanggakan.

Tarian-tarian sampah ala negeri Korea yang saat ini banyak digemari, musik-musik berbahasa inggris yang lebih popular daripadamusik sendiri. Semua itu adalah salah satu contoh kenapa bangsa ini sering kali tertindas oleh bangsa lain. Tarian Boyband dan Girls Band asal korea lebih menarik daripada tarian tradisional setiap daerah di penjuru negeri. Padahal, tarian sampah yang masuk berdampak buruk pada moral bangsa. Sebagian dari penari-penari sampah tersebut berpakaian setengah badan, menggerakkan tubuhnya yang eksotis. Dengan asiknya kita tonton tarian tersebut, bahkan sampai ada yang membuat sebuah halaman fans di beberapa sosial media sebagai rasa cintanya pada tarian dan idolanya tersebut. Apakah ini karakter bangsa Indonesia? Padahal sebelum negara ini merdeka tahun 1945, negara Indonesia adalah negera yang berkarakter. Budaya asing tak mampu menggantikan budaya asli.Moral sangat dijunjung tinggi, bukan dipermaikan seperti saat ini.

Seiring dengan lupanya bangsa Indonesia akan budayanya sendiri, dilain pihak pemuda-pemudi Indonesia dirasuki oleh pengedar narkotika. Mulai dari kalangan pelajar SMP, SMA dan Mahasiswa.Bahkan, tak segan para pengedar narkotika tersebut memasuki kawasan pesantren para santri menuntut ilmu agama.Hal ini juga salah satu PR bagi pemerintah Indonesia.Tak terbendungnya aksi tersebut, semakin banyak para generasi muda yang menjadi korban.Ribuan bahkan jutaan jiwa melayang karena narkotika.

Salah Satu Perjuangan Hacker Indonesia
Hal kecil tetapi sangat miris saat ini adalah banyak pelajar bahkan masih dibawah umur mengakses situs-situs telarang.Semua itu bukanlah hal yang mustahil di zaman globalisasi saat ini. Tak ada yang dapat melindungi dan tak ada yang menjaga. Blocking Server bukanlah permecahan masalah yang tepat. Jika hanya memblokir sebuah website, sangat mudah bagi beberapa orang untuk melewati blokir tersebut.Karena pasalnya, sebagian dari pemuda generasi bangsa Indonesia telah menguaisai ilmu dunia maya.“Hacking and Cracking” itulah yang saat ini bangsa Indonesia punya.

Tak luput dari permasalahan-permasalahan tersebut, dunia maya yang saat ini sangat kita dambakan telah menjadi boomerang bagi kita. Dunia tersebut telah menjadi sarana negara lain untuk melampiaskan bahkan menghina bangsa dan nagera tercinta ini. Banyak sekali halaman website yang memuat kejelekan bahkan hinaan pada Indonesia. Apalagi, halaman hinaan yang dibuat oleh bangsa harimau malangya, penjahat malaysia.

Jarak negara yang berdekatan tak menjadi halangan untuk bertikai, memang benar bahwa pertikaian yang terjadi bukanlah pertikaian secara fisik, tapi pertikaian yang terjadi adalah pertikaian phisikis. Apakah bangsa ini suka negara dan harga dirinya dihina oleh bangsa lain? Tentu tidak!.“Hinaan harus dibalas dengan hinaan” itulah masalah kenapa bangsa Indonesia masih suka dijadikan bulan-bulanan untuk dihina oleh Malaysia.

Ucapan kotor yang terlontar dalam komen dunia maya, menjadikan bangsa Indonesia di cap sebagai negara tidak baik, tak bermoral, dan tak punya pikiran.Lagi-lagi, bangsa initak malu dan tak punya harga diri.Selalu saja tak sadar akan kejelekan hal yang telah dilakukan. “Bangkitlah bangsaku bangkitlah negeraku”, slogan yang terucap tapi tidak terlaksanakan.

Berbagai macam halaman diinternet, misalnya pada halaman http://indonesia-sukarno-666.blogspot.com/ tertuliskan banyak sekali hinaan Malaysia terhadap bangsa Indonesia.Mereka menghina kebobrokan moral yang ada di negeri ini.Hinaan-hinaan tersebut lagi-lagi dibalas dengan cemooh kata-kata kotor. Apakah tidak ada cara lain? Tentu ada!.Caranya yaitu dengan memerangi mereka.Tak perlu berperang secara fisik tetapi berperanglah secara maya. Gunakan fasilitas teknologi untuk berjuang bersama demi kehormatan sang garuda. Siapakah yang akan berjuang?

Siapakah yang akan berkorban demi bangsa Indonesia? Hacker!. Banyak digma menyatakan bahwa hacking adalah perbuatan kriminal para penjahat dunia maya. Dan ironisnya, banyak diantara bangsa ini percaya akan dikma tersebut. Betapa bodohnya bangsa ini, mudah dihasut dan ditindas bangsa lain. Apalagi ditambah pembodohan-pembodoahan dari media massa televisi maupun surat kabar. Pernahkan bangsa ini belajar dari kesalahan, mudah percaya pada orang bukanlah tradisi yang patut diteruskan. Mempelajari terlebih dahulu merupakan budaya yang harus kita tanam. Hacker bukanlah orang yang berbuat kriminal di dunia maya, tindak kriminal tersbut di lakukan oleh mereka yang disebut cracker.

Salah Satu Hacker
Cracker dan hacker sangatlah berbeda, dari bidang profesi hingga object yang mereka serang.Jika cracker adalah seseorang maupun sekelompok orang yang melakukan pembobolan dengan maksud merusak dan menguntungkan pihaknya sendiri. Sedangkan, hacker adalah seseorang yang melakukan pembobolan melaikan demi memperbaiki ataupun melakukan tindakan terhadap sesuatu yang dibobol. Hacker sangatlah bervariasi, hacker tergolong menjadi 3 tipe. Black hat, white hat, dan grey hat.Ketiga tipe ini hanyalah beberapa jenis hacker saja, black hat si pembobol hitam, white hat si pembobol demi kebaikan, dan grey hat si pembobol yang sewaktu baik dan sewaktu dapat menjadi jahat juga.

Di negara Indonesia ini, potensi-potensi untuk menjadi seorang hacker sangat besar. Pasalnya dinegara ini, hampir sebagian dari penduduknya adalah penjelajah dunia maya. Tingkat kecerdasan yang standart merupakan modal awal yang bangsa ini punya.Hacker tidaklah selamanya berbuat kriminal, tapi hacker juga para pejuang. Mereka berjuang pada medan perang tanpa berhadapan, sebuah perjuangan melalui dunia tak nyata. Para pejuang dunia maya.

Bisa dibayangkan jika di Negara Indonesia ini tak ada seorangpun yang bisa menjadi seorang hacker. Website-website negeri ini akan mudah di bobol negara lain. Penyerangan website membabi butaakan menjadi tindakan yang wajar. Kenapa bangsa ini masih saja suka di jajah? Memang Negara ini sudah merdeka 17 Agustus 1945 silam, tapi apakah kesejahteraan masih kita dapat? Tidak!.Banyak kasus menyelimuti negeri garuda ini. Entah dalam dunia nyata ataupun maya. Perjuangan tak hanya pada medan perang secara fisik, perjuangan juga dalam dunia maya. Perang cyber sejatinya adalah cara untuk menjaga kehormatan bangsa dan negara. Jangan mau di bodohi, karena kita bukan bangsa yang bodoh!. Wahai bangsa Indonesia, ubahlah konsepsimu akan segelincir orang yang kau namakan hacker. Yang kau kira mereka adalah pelaku tindak kriminal. Renungkanlah! Dunia telah terbelah menjadi dua, nyata dan maya.Rembulan negeri telah tinggalkan pesonanya. Fanaa! Dunia maya lebih kejam daripada apa yang terjadi, kebebasan berpendapat menjadi poros tegaknya situasi. Berjuanglah di duniamu, “Harga diri bangsaku berada ditanganku sendiri”. 

Wahai para tentara berjuanglah di dalam medan perperangan. Jaga kehormatan bangsa dan negara Indonesia tercinta ini.Hancurkan segala penindasan. Salam hormat tertuju pada para hacker, tetaplah berdiri tegak di garda depan barisan perjuangan cyber. Lindungi martabat bangsa dan negara dalam dunia imajinasi. Segenap doa dan hormat dari kami untukmu PARA PAHLAWAN DUNIA MAYA…

Tulisan ini adalah tulisan yang berawal dari pemikiran bangsa Indonesia terhadap seorang hacker yang sebenarnya memperjuangkan harga diri bangsanya sendiri. Tanpa mereka, penindasan harga diri akan lebih sering digencarkan oleh bangsa lain. Tak ada yang mampu melindungi, selain mereka para HACKER PAHLAWAN BANGSA

{ 1 komentar... read them below or add one }

Daftar Isi

Blogger Tricks
Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Probolinggo Cyberspace - Powered by Blogger - Edited by Fitrah Izul Falaq -